Breaking News

GMNI Tunggu Tindak Lanjut Polda Bali Selidiki Penyelewengan Solar

 

Gerakan Mahasiswa Nasional  Indonesia (GMNI) Denpasar

DENPASAR - Gerakan Mahasiswa Nasional  Indonesia (GMNI) Denpasar menunggu hasil tindak lanjut Propam Polda Bali mengusut dan mengungkapkan temuan penyelewengan BBM jenis solar subsidi pada industri tambang galian C di Karangasem.

Hal ini setelah Propam Polda Bali mengadakan pertemuan bersama GMNI Denpasar, Sabtu (9/12/2022) untuk meminta keterangan serta informasi berkaitan dengan penyelewengan BBM serta dugaan keterlibatan oknum kepolisian di dalamnya.

"Setelah diskusi kemarin, kami didatangi oleh Propam Polda Bali yang ingin menindaklanjuti dan mengusut kasus ini dan terutama kepada oknum polisi yang terlibat dalam penyelewengan BBM," ungkap Wakil Bidang Politik dan Agitasi GMNI Denpasar, Gerry Gunawan, Senin (19/12/2022).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan GMNI Denpasar diketahui bahwa jumlah BBM Solar subsidi yang diselewengkan mencapai 62.608 liter per harinya dan jika dirupiahkan dengan selisih antara harga subsidi dan industri mencapai Rp 1.061.205.600 miliar.

Temuan GMNI Denpasar juga menunjukan adanya keterlibatan oknum Kepolisian dengan modus operandi memuluskan akses bagi pengusaha tambang galian C untuk mendapatkan BBM bersubsidi. 

Sementara itu, Peneliti GMNI Denpasar, Wirawan Mahayana pun menilai bahwa ini adalah preseden buruk bagi tata kelola subsidi BBM di Bali lantaran terdapat oknum-oknum yang membuat subsidi BBM jadi tidak tepat sasaran 

"Seharusnya subsidi BBM tepat sasaran. Jadi para penyelenggara-penyelenggara perminyakan atau BBM dilapangan bisa membuat BBM subsidi tepat sasaran," terangnya.

GMNI Denpasar pun berharap praktik penyelewengan BBM jenis solar yang digunakan pada tambang galian C di Karangasem segera dibersihkan. Pasalnya penyelewengan BBM telah merugikan masyarakat Bali. 

"Harapan tentunya tidak ada lagi permasalahan serupa. Entah nanti akan ada penangkapan atau apa. Kami Harapkan Bali bersih dari kasus penyelewengan BBM bersubsidi. Agar BBM bersubsidi bisa dinikmati rakyat dan tepat sasaran," ujarnya.

Diketahui penelitian yang dilakukan oleh GMNI Denpasar berlangsung dari bulan Oktober-November 2022 didasari dengan kegelisahan akibat kenaikan harga BBM kemudian disusul dengan terjadinya kelangkaan BBM bersubsidi jenis solar. 

"Kami mulai memetakan apa permasalahan. Nah kebetulan rekan-rekan kami dari Karangasem mendengar isu ada penyelewengan BBM di industri. Nah maka dicobalah melakukan penelitian yang kemudian kami berhasil menemukan sejumlah bukti-bukti," terangnya.

Seperti diketahui sebelumnya, Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto mengatakan pihaknya akan menurunkan Satuan Tugas (Satgas) BBM untuk melakukan penyelidikan apakah ada penimbunan BBM.

Pasalnya, kelangkaan BBM di Bali terutama jenis solar membuat antrean panjang terjadi di hampir seluruh SPBU di Kota Denpasar yang terjadi dua pekan lalu. Penyelidikan dugaan penimbunan BBM tersebut dilakukan oleh Satuan Reserse Kriminal Khusus Polda Bali berkoordinasi dengan instansi pemerintah lain terkait BBM. (Tim)

No comments