Kedepan Transparansi Keuangan KONI Harus Lebih Baik
Drs. I Wayan Suata, Pengamat olahraga dan penyelenggara even |
Ia mengatakan bahwa ketua KONI kedepan haruslah berjiwa Entrepreneur agar dapat membawa olahraga ini menuju industri. Yang artinya harus dapat mencari dana diluar pemerintah, jangan hanya berpangku tangan saja terhadap pemerintah.
"Kemaslah olahraga itu agar menjadi industri yang menghasilkan uang, yang dapat digunakan dan dikelola secara profesional untuk pembinaan para atlet nantinya, "jelasnya, Senin (14/02/2022).
Ia berpikir bahwa kalo ketua KONI haruslah mampu membuat even-even nasional yang mendatangkan banyak domino efek dalam mendatangkan ekonomi bagi masyarakat sekitar.
"Kedepan sebaiknya ketua KONI tidak mengharapkan dana hanya pemerintah, kalo perlu pemerintah tidak memberikan uang. Sehingga cabor-cabor itu di motivasi oleh ketua KONI untuk membuta even-even untuk menghasilkan untuk pembinaan, "tambahnya.
Melalui sponsor, kerjasama dan lainnya dapat dilakukan oleh masing-masing cabor untuk membina atlet-atletnya secara mandiri. Ia juga mengatakan bahwa jiwa ketua KONI harusnya memiliki jiwa Entrepreneur yang dapat memajukan olahraga kedepannya.
Sport tourism yang digaungkan harus terus diupayakan karena hal itu dapat mendatangkan tamu terutama mancanegara untuk menginap di Bali. Dari penonton dan keluarga atlet juga merupakan tamu yang bisa menghasilkan pundi-pundi pendapatan bagi daerah Bali secara umum.
Ia juga menyindir ketua KONI untuk membeberkan berapa anggaran yang didapat diluar dari pemerintah. "Ini yang tidak jelas, kedepan harus lebih jelas, "sindirnya, sambil mengatakan prestasi atlet tidak jatuh dari langit, maka diperlukan pembinaan yang ekstra.
Suata juga menjelaskan bahwa sebaiknya dibuka ke publik untuk pembiayaan dan sebagainya, agar dana yang didapat dari pemerintah yang berasal dari pajak rakyat bisa lebih transparan.
"Kadang ada even kegiatan kita seperti merengek meminta kepada ketua KONI, mengemis. Itu uang rakyat yang harus dikembalikan kepada rakyat untuk pembinaan, "sebut Suata yang gemar soto ini.
"Kemaslah olahraga itu agar menjadi industri yang menghasilkan uang, yang dapat digunakan dan dikelola secara profesional untuk pembinaan para atlet nantinya, "jelasnya, Senin (14/02/2022).
Ia berpikir bahwa kalo ketua KONI haruslah mampu membuat even-even nasional yang mendatangkan banyak domino efek dalam mendatangkan ekonomi bagi masyarakat sekitar.
"Kedepan sebaiknya ketua KONI tidak mengharapkan dana hanya pemerintah, kalo perlu pemerintah tidak memberikan uang. Sehingga cabor-cabor itu di motivasi oleh ketua KONI untuk membuta even-even untuk menghasilkan untuk pembinaan, "tambahnya.
Melalui sponsor, kerjasama dan lainnya dapat dilakukan oleh masing-masing cabor untuk membina atlet-atletnya secara mandiri. Ia juga mengatakan bahwa jiwa ketua KONI harusnya memiliki jiwa Entrepreneur yang dapat memajukan olahraga kedepannya.
Sport tourism yang digaungkan harus terus diupayakan karena hal itu dapat mendatangkan tamu terutama mancanegara untuk menginap di Bali. Dari penonton dan keluarga atlet juga merupakan tamu yang bisa menghasilkan pundi-pundi pendapatan bagi daerah Bali secara umum.
Ia juga menyindir ketua KONI untuk membeberkan berapa anggaran yang didapat diluar dari pemerintah. "Ini yang tidak jelas, kedepan harus lebih jelas, "sindirnya, sambil mengatakan prestasi atlet tidak jatuh dari langit, maka diperlukan pembinaan yang ekstra.
Suata juga menjelaskan bahwa sebaiknya dibuka ke publik untuk pembiayaan dan sebagainya, agar dana yang didapat dari pemerintah yang berasal dari pajak rakyat bisa lebih transparan.
"Kadang ada even kegiatan kita seperti merengek meminta kepada ketua KONI, mengemis. Itu uang rakyat yang harus dikembalikan kepada rakyat untuk pembinaan, "sebut Suata yang gemar soto ini.
Ia juga menginginkan untuk transparannya anggaran yang digunakan untuk pembinaan selama ini. (Ray)
No comments