Breaking News

Ketut Sudarsana, peresmian Kedae Boecoe sambil bagi sembako

 

I Ketut Sudarsana, SH., bagikan sembako secara simbolik kepada masyarakat dalam acara peresmian dibukanya Kedae Boecoe.

OPINI GATRA | BADUNG | Dalam suasana Pandemi Covid-19 saat ini, dimana kedai makan dan usaha lainnya banyak gulung tikar, ternyata Kedae Boecoe malah meresmikannya kedainya untuk bisa dinikmati hidangannya untuk umum, Sabtu (21/08/2021), di Kedae Boecoe, Jalan Tukad Penganyutan no 6 Banjar Pasekan Buduk, Mengwi, Badung, Bali.


I Ketut Sudarsana, SH., mengungkapkan bahwa dirinya bersama dengan PT. TAMANA yang sudah malang melintang di dunia hospitality untuk bersama-sama mendorong sebuah kedai kuliner yang bisa dinikmati semua kalangan, harga yang menarik dan yang terpenting imbuhnya adalah dapat memberikan peluang pekerjaan bagi kawan-kawan yang selama ini bekerja di dunia perhotelan agar bisa kembali beraktifitas, berinovasi, dan berkontribusi dimasa pandemi covid-19 saat ini.

I Ketut Darmayasa terlihat ikut menghibur dalam acara grand opening Kedae Boecoe yang dihadiri dari asosiasi dan kelompok sosial Bali Metangi

Ditemui setelah acara pembagian sembako kepada masyarakat, I Ketut Sudarsana, SH., sebagai pemilik Kedae Boecoe ini, yang merupakan tokoh masyarakat dari Banjar Pasekan, desa Buduk, kecamatan Mengwi, Badung mengungkapkan bahwa bermula terciptanya Kedae Boecoe ini adalah rembuk-rembuk dengan teman-teman. Motivasi yang Ia ungkapkan adalah karena banyaknya orang-orang yang dirumahkan dari tempat dirinya bekerja, nah dari hal itulah dirinya bersama dengan PT. TAMANA membuat tempat kuliner.

"Intisari yang kita ingin dapatkan adalah membuka lapangan pekerjaan, menampung yang dirumahkan dengan mengajak kerjasama mereka untuk membangun inovasi dibidang kuliner, jadi terbentuknya kedae boecoe ini, "jelas Ketut Sudarsana yang pernah menjadi perbekel Desa Buduk (kepala desa) ini, Sabtu (21/08/2021).

Ia juga menuturkan bahwa dirinya sebagai tokoh masyarakat dalam acara grand opening Kedae Boecoe, ikut membagikan sembako dan makan secara gratis untuk keanggotaan dan masyarakat yang saat ini sangat membutuhkan. "Kita hanya secara simbolis saja dulu sekitar 100 orang, karena kita sangat menjaga sekali protokol kesehatan, tidak ingin banyak berkerumun, karena saat ini masih PPKM. Dari Koperasi Werdhi Utama telah memberikan sembako juga tahap pertama, saat ini juga tahap kedua untuk kelompok anggota peternak, paiketan seni juga mendapatkan bantuan sembako, dan musik yang kita nikmati sekarang juga dari paiketan seni ini juga, kita juga punya club sepeda (Jasebo), kami harapkan ini dapat sedikit membantu masyarakat, "ungkapnya.

I Ketut Darmayasa yang juga founder dari Kedae Boecoe juga ikut menambahkan bahwa, "Ya kita juga bersama kawan-kawan di asosiasi di perhotelan, yang juga tergabung dalam Bali Matangi ikut memeriahkan acara peresmian dibukanya kedae Bocoe ini, saya harap pengalaman yang kita miliki dapat menjadi kontribusi positif bagi kedae Boecoe dan sekitar, "jelasnya.

Kelompok Sosial Bali Matangi

Ia juga menambahkan bahwa Bali matangi merupakan kelompok sosial masyarakat yang juga membantu masyarakat yang baru-baru ini, dengan membagikan makanan gratis bagi yang membutuhkan dengan mengibarkan bendera putih hitam (poleng), lambang ini pesannya juga merupakan lambang tanpa melihat status dari siapa yang dibantu. "Ya kita akan selalu berusaha berkumpul sesama kawan-kawan untuk tetap bisa berkontribusi ikut membantu masyarakat yang membutuhkan tanpa melihat status mereka, "ungkapnya. (Ray)

No comments