Breaking News

Rektor Suarta, UPMI buka penerimaan Mahasiswa dengan dukung penuh belajar tatap muka untuk mengejar ketertinggalan

 

Rektor UPMI, Dr. I Made Suarta, S.H., M.Hum

OPINI GATRA | DENPASAR | Gelombang pembukaan untuk mahasiswa baru di Universitas PGRI Mahadewa Indonesia (UPMI) dibuka dengan 3 gelombang, gelombang pertama dibuka tanggal 04 Januari sampai 23 April 2021 dan melakukan testing pada tanggal 26 April 2021 yang lalu dengan 169 calon mahasiswa baru. Kemudian gelombang ke 2 diadakan 27 April sampai 25 Juni 2021 mendatang, dan gelombang terakhir pada 29 Juni sampai 23 Agustus 2021.

Gelombang pertama yang telah testing dari 11 Program studi yang di ampu oleh Mahadewa university, yakni Fakultas Teknik dan Informatika (FTI) (1) Program Studi Teknik Informatika (S1), (2) Program Studi Sistem Informasi (S1) dan Fakultas Keguruan dan IlmuPendidikan (FKIP) (3) Program Studi Bimbingan & Konseling, (4) Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia dan Daerah, (5) Program Studi Pendidikan Seni Rupa, (6) Program Studi Pendidikan Seni, Drama, Tari dan Musik, (7) Program Studi Pendidikan Sejarah, (8) Program Studi Pendidikan Ekonomi, (9) Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, (10) Program Studi Pendidikan Matematika, (11) Program Studi Pendidikan Biologi.

Di infokan oleh Rektor UPMI, Dr. I Made Suarta, S.H., M.Hum, bahwa kedepan ini diharapkan adanya peningkatan jumlah mahasiswa yang akan mendapatkan pendidikan di Mahadewa University yang berdasarkan dari Tri Dharma ini. Tri Dharma itu meliputi, pengajaran pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. "Yang pertama sudah terlaksana dengan acara ajar mengajar di kampus, kedua penelitian ini juga diharapkan akan bertambah bantuan ini dari pemerintah, untuk penelitian baru 15 orang yang dapat, tentu ini untuk menembus sebanyak-banyaknya seleksinya secara menyeluruh, diseluruh Indonesia. Ketiga pengabdian masyarakat adalah contohnya ceramah-ceramah yang dilakukan selama ini, "jelasnya.

Dari tahun-tahun yang lalu penerimaan mahasiswa baru ini memang dimajukan dari jadwal yang sering kami lakukan biasanya April ke atas, " Jadi kami memulai dari bulan Januari, tetapi kalo dari respon dari masyarakat dari lembaga kami, kalo dari tahun lalu adalah masih wait and see (mengamati) karena kondisi saat ini masih menghadapi Pandemi Covid-19, " jelasnya. Penurunan sampai 55% ini tidak terlepas daripada itu semua, dia meyakini saat ini mungkin hampir semua lembaga mengalami kondisi seperti ini, adanya penurunan yang tajam. "Tahun ini masyarakat mulai bisa beradaptasi dengan Covid-19 ini, maka saat ini masyarakat mulai ada respon positif terhadap dunia pendidikan terutama di universitas kami ini, " terangnya.

Berikutnya di informasikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A. bahwa tahun ajaran baru akan dilaksanakan tatap muka. Sebagai pimpinan dari lembaga ini dirinya menyebutkan sangat mendukung penuh pendidikan tatap muka (Linguistik) yang akan dilaksanakan kedepannya. "Masyarakat pada umumnya saat ini sudah dapat beradaptasi terhadap Covid-19 dengan menaati prokes (protokol kesehatan). Saya mengamati masyarakat sudah taat memakai masker, dan kerumunan yang bersifat berencana  itu sudah berkurang, dan taat menjaga jarak apalagi dalam dunia pendidikan, " yakinnya.

Untuk mendukung hal ini, Pihak sekolah harus wajib melaksanakan protokol kesehatan dalam menerapkan proses pendidikan tatap muka yang akan dilaksanakan kedepannya. " mengecek suhu badan, menyediakan tempat cuci tangan, dan berusaha menjaga jarak saat proses mengajar. Kelas kita besar jadi memungkinkan hal itu, "terangnya.

Disebutkan juga ini sebagai mengejar ketertinggalan dalam dunia pendidikan selama covid-19 kemarin saat menggunakan sistem daring, "Daring kemarin tidak semua orang tua murid dapat mengawasi anak didik untuk tetap mengikuti proses belajar daring, jadi kita akan mengejar untuk tahun ini bila sudah di terapkannya belajar secara tata muka, " jelas Suarta. (Ray)

No comments