Bergetar! Sambutan Penglingsir Pura Pusat Kawitan Pasek Gelgel Dalem Ciwa Gaduh
![]() |
Ida Pandita Mpu Jaya Ashita Santi Yoga |
OPINI GATRA | KLUNGKUNG | Ada pesan khusus saat Piodalan Pujawali yang dilaksanakan selama 4 hari (ćaka 1943) sejak 4 mei 2021 lalu di Pura Pusat Kawitan Pasek Gelgel Dalem Ciwa Gaduh, Klungkung. Disamping kehadiran Ida Pandita Mpu Jaya Ashita Santi Yoga yang pertamakalinya muput piodalan disini, juga ada pembahasan terkait pembangunan fasilitas di pura tersebut.
Jro Mangku Dana selaku penglingsir (tetua) Pura Pusat Kawitan Pasek Gelgel Dalem Ciwa Gaduh memberikan sambutan bahwa semeton (saudara) yang berasal dari keleluhuran (klan) Pasek Gelgel Dalem Ciwa Gaduh diharapkan mampu selalu mengikuti piodalan - piodalan yang dilakukan kedepannya. Ia juga memperkenalkan untuk pertama kalinya Ida Pandita Mpu Jaya Ashita Santi Yoga memuput (memimpin) piodalan lan pujawali di Pura kawitan ini, yang dibawakan dengan menggunakan bahasa daerah Bali, Rabu (05/05/2021).
"Saya adalah pengempon Pura disini, jro kaler generasi ke 3 penglingsir driki (pengempon Pura disini) Kawitan pusat sanak pitu, "jelas Jro Mangku Dana.
Pada kesempatan yang lain, Ida Pandita Mpu Jaya Ashita Santi Yoga yang memimpin Pujawali di Pura Pusat Pasek Gelgel ini, mengucapkan terima kasih kepada Jro Mangku Dana selaku penglingsir Pura Pusat Kawitan Pasek Gelgel Dalem Ciwa Gaduh. "Saya sangat bahagia berada disini, banyak yang kita bisa petik dari keteladanan Jro Mangku Dana yang sudah berusia 120 tahun, "ujar Ida Pandita Ashita.
Ia bersyukur melihat persaudaraan kawitan Pasek Gelgel, dan juga melihat kondisi Pura sebagai tempat parahyangan Ida Betara yang terawat seperti di utama mandala, madya mandala, Nista mandala sangat asri sekali. Pandita juga menjelaskan bahwa persaudaraan ini sudah akan memiliki Koperasi yang diperuntukkan untuk kesejahteraan dan pelestarian serta perawatan Pura Pusat Pasek Gelgel kedepannya. "Sekarang kita sudah punya koperasi, dan kita baru saja membuka lahan parkir untuk semeton (persaudaraan) Pasek Gelgel yang nilainya milyaran rupiah seluas 17 are, "terang Ida.
Ida mengatakan bahwa keberadaan lahan parkir tersebut akan cepat diselesaikan (lunasi) bila Umat mau bahu membahu. "Hutang yang ada itu akan cepat lunas, itu semua dari niat kita. Saya yakin sebentar lagi lunas nas nas nas...,"canda Ida. Ia juga menjelaskan bahwa lahan parkir itu sangat penting, sudah tidak mungkin memarkir kendaraan yang hadir ke Pura untuk Pujawali di sepadan jalan.
Ida berharap dalam sambutannya bahwa partisipasi pembangunan ini bias dalam bentuk apa saja. "Bila punya pengetahuan, tuangkan ide-ide itu. Kalo ada yang berlebih materi, sumbangkan sebagian, bila punya tenaga lebih bisa dengan ngayah (melayani tulus ikhlas) untuk Pura kawitan ini, " jelas Ida dengan berharap semua itu dapat berkah dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
Ida juga bercerita tentang karakter dari klan pasek Gelgel sesuai sastra. "Yang saya pahami adalah bila semeton Gaduh jiwanya keras sekali. Benar apa tidak? Kalau semeton Gaduh tidak diperhatikan, tidak diperdulikan dan dianggap remeh, dia akan seperti Bima. Tapi bila dia disayangi dan diperhatikan akan seperti Arjuna," jelasnya yang disambut dengan tepuk tangan dan gelak tawa semeton Gaduh.
Pada kesempatan terpisah, Ketut Serinama selaku Ketua Penggalian Dana dan selaku penasehat koperasi Sri Mertha Dana (pra koperasi) yang dikatakannya tahun depan akan punya badan hukum. Ia juga mengungkapkan bahwa semua anggota kedepannya pasti ingin praktis, jangan sampai menyusahkan, mari beragama dengan senang hati dan menyenangkan. Jadi jawabannya mari ikut di Koperasi Sri Mertha Dana,"pungkasnya.
Ditanya soal semeton kawitan yang belum bergabung (nyungkemin) diharapkan secepatnya bergabung, "Saya berharap semua semeton di nusantara ikut bergabung disini, yang belum nyungkemin dan ikut membangun Koperasi yang kita dirikan bersama, yang tujuannya adalah angaduh atau mensejahterakan semeton pratisentana Ida Batara Kawitan,"tutupnya bersesmangat.(Ray)
No comments