Tingkatkan Ekonomi Masyarakat, Desa Sembung Kembangkan Sektor Pertanian dan Perkebunan
![]() |
I Ketut Sukerta, Perbekel desa Sembung |
OPINI GATRA | BADUNG | Potensi desa Sembung lebih banyak sektor pertanian karena wilayah desa sebagjan lebih merupakan areal persawahan didukung dengan air yang dikelola oleh subak Dalem, subak Abasan, subak Sambi dan Uma Tegal. Hal tersebut diungkapkan perbekel desa Sembung, Kecamatan Mengwi, Kabuoaten Badung, I Ketut Sukerta dikantornya hari Rabu, (31/03/2021).
Subak Abasan dan Sambi karena didukung dengan pengairan yang cukup bagus menghasilkan padi, sedang subak Sambi dan Uma Tegal menghasilkan jagung, ketela, dan bunga pacah untuk sarana upakara. Bunga pacah telah lama dikembangkan karena bunga pacah hasilnya bisa dijual setiap hari.
Untuk memanfaatkan lahan kering dirinya akan mengajak masyarakat menanam sorgum yang mana hasil panen sudah ada pembeli. Selain sektor pertanian ada juga perkebunan yang diantara banyak dibudidayakan masyarakat seperti durian, manggis dan rambutan. Rata - rata pekarangan belakang rumah masyarakat ada pohon durian.dan manggis. Hasil kebun sekarang ini masyarakat sendiri yang langsung memasarkanya akan tetapi ke depan kita berdayakan Bumdes bisa membeli hasil pertanian dan perkebunan serta pemasaranya.
Sudah masalah umum pada musim panen harganya anjlok untuk itu Bumdes harus diberdayakan bisa mendukung ekonomi kerakyatan. Terkait potensi wisata baru sebatas wacana ada pemandian umum milik subak dan jalan usaha tani bisa untuk joging track.
Sukerta juga menjelaskan permasalahan yang lagi mencuat sekarang ini masalah tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) , untuk lahan rencana membeli tetapi karena kendala pendanaan dan pandemi Covid - 19, belum bisa terlaksana tahun ini. Akan tetapi saya sebagai perbekel mempunyai visi misi untuk membuat TPST karena di desa Sembung masalah sampah sudah menjadi masalah bersama di desa bahkan masalah dunia.
" Mudah - mudahan bisa membuat TPST sesuai kajian, saya ingin sampah tidak menjadi masalah tetapi sampah bisa membawa berkah . Sampah organik bisa dibuat pupuk sedang sampah plastik yang mempunyai nilai ekonomis bisa dijual, " harap I Ketut Sukerta. (Yut)
No comments