"Connecting Happiness" JNE menyatukan hati yang tak memihak
![]() |
Pengalaman 30 tahun mengenal keragaman Indonesia |
OPINI GATRA | BALI | Dukungan perusahaan Jalur Nugraha Ekakurir dengan nama resminya adalah PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir ini, kepada masyarakat khususnya Indonesia sudah sangat membumi. Ini terbukti dari sejarah JNE yang melewati proses yang tidak singkat, yang saat usianya yang ke 30 tahun ini telah menjadi satu perusahaan yang cukup diperhitungkan di Indonesia.
Bayangkan saja sebuah perusahaan pengiriman logistik terbesar yang mempunyai agen sebanyak 6.800 (pada tahun 2018) tersebar diseluruh wilayah Indonesia. Saat ini JNE mencanangkan "Connecting Happiness" sebagai Wujud dukungannya kepada usaha bisnis online di Indonesia. Ini di dukung oleh pernyataan yang sempat di utarakan oleh Sandra Alfina, yang merupakan Founder Sunkrips dalam acara "Belanja Online di Social Media atau e-Commerse" yang digelar JNE waktu yang lalu.
"Mengedukasi konsumen tentang pengetahuan MPASI (Makanan Pendamping ASI) serta ibu dan anak. Dengan penyajian konten yang baik tentu memiliki daya tarik sendiri bagi customer sehingga melakukan pembelian produk, " ujarnya. Nah untuk mengantarkan produk-produk dengan kualitas antar yang tepat, cepat dan aman tepatlah memilih JNE sebagai pilihannya. Agar barang yang diantarkan sebagai bagian dari conneting ini menjadi happy ending atau happiness.
"Connecting Happiness" ini juga mengajarkan kita terhadap kejadian yang kurang bijak saat Boikot JNE menjadi trending topic di Twitter pada Sabtu 12 Desember 2020, yang menjadi arah gerakannya adalah netizen ramai-ramai menyerukan gerakan untuk berhenti menggunakan jasa JNE. Yang tagar ini bermula dari postingan ucapan ulang tahun yang ke-30 untuk JNE dari Ustadz Haikal Hassan. Sungguh lucu bila mengaitkan ucapan ulang tahun ini menjadi bentuk dukungan kadrun melawan cebong.
![]() |
Sumber gambar : jagoansekolah.com |
Hendrianida Primanti selaku Head of Media Relations Dept JNE menjelaskan bahwa selama memimpin JNE, JNE merupakan perusahaan yang mempunyai nilai-nilai spiritual seperti kebiasaan memberi, menyantuni dan menyayangi kepada anak yatim, fakir miskin, tuna netra, janda tidak mampu dan kaum dhuafa lainnya.
“JNE sebagai perusahaan pengiriman ekspres dan logistik bersifat netral merangkul semua golongan dan tidak memandang latar belakang agama, suka, ras, dan pandangan politik sebagaimana JNE memfasilitasi seluruh kegiatan untuk mendukung 50 ribu karyawan di seluruh nusantara yang juga dari berbagai latar belakang, suku, ras, serta agama,” jelasnya.
Memang sungguh lucu kondisi negeri bila hanya video ucapan ulang tahun yang di post melalui video-video yang JNE post di sosial media adalah ucapan selamat ulang tahun yang ke 30.
“JNE menerima ucapan selamat ulang tahun dari pihak manapun dan merupakan sepenuhnya ucapan dari tokoh publik kepada perusahaan kami, sehingga tagline ‘Bahagia Bersama’ dapat bermakna mengantarkan kebahagiaan ke seluruh Indonesia dan memberikan manfaat terhadap bangsa mau pun negara,” ucapnya kala itu.
Jadi kesimpulannya adalah JNE merupakan brand yang menghidupi karyawan yang sangat banyak dari berbagai ras, suku dan Agama. Keragaman ini membuat JNE besar sebagai pelayan logistik masyarakat Indonesia yang majemuk. Trending topic yang gencar terhadap JNE itu pastilah tidak benar berdasarkan fakta keberadaan JNE yang melayani masyarakat tanpa membedakan apapun didalam pelayanannya. "Connecting Happiness" merupakan tersebarnya benang kebahagiaan keseluruh penjuru Indonesia menyampaikan pesan-pesan kebaikan keseluruh negeri yang beragam. (Ray)
No comments