Breaking News

Masyarakat Makin Suka Paslon Amerta, Pecahkan Masalah dan Mau turun ke bawah

 

Ngurah Ambara mencoba traktor milik petani, sambil melihat lahan yang sudah terkepung bangunan

OPINI GATRA | DENPASAR | Aspirasi yang didapat langsung dari melakukan gerebek pasar yang dimulai dari Pasar Badung, Pasar Kumbasari, Pasar Satria, Pasar Phula Kerta, Pasar Sanglah, Pasar Putra I Made, Pasar Sudha Merta dan Pasar Suwung Bantan Kemdal, membuat Paslon Amerta dikenal sebagai Calon pemimpin Kota Denpasar yang mau turun ke bawah melihat dan mendengar langsung aspirasi dari masyarakat kota Denpasar.

Masyarakat Kota Denpasar sepertinya memahami dengan baik Paslon yang mana yang cocok bagi perubahan Kota Denpasar ke depannya. Ini karena banyak yang mendoakan agar paslon ini bisa menang dalam pertarungan Pilwali Denpasar 2020.

Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota Denpasar Gede Ngurah Ambara Putra dan Made Bagus Kertha Negara (Paket Amerta), pagi ini ditemui berada di pasar suwung Batan Kendal dan Pasar Desa Sudha Merta Desa Adat Sidakarya Kecamatan Denpasar selatan, sedang berbincang-bincang dengan masyarakat, pedagang dan pengunjung yang berada di areal pasar tersebut.

Berbincang dengan pedagang sambil menikmati makanan pagi

"Saya sangat suka dengan pemaparan dari calon ini, karena mau mendengar keluhan kami dibawah ini," ujar pedagang yang tidak mau disebutkan namanya karena alasan takut, jumat, (23/10).

Setelah mendengarkan aspirasi dari pasar, Calon Walikota Gede Ngurah Ambara Putra didampingi Calon Wakil Walikota Made Bagus Kertha Negara beralih mendengarkan aspirasi dari petani di Munduk Muntig Subak Intaran Barat, Desa Sanur Kauh, Kecamatan Denpasar Selatan, Jumat (23/10/2020).

Paslon ini menjelaskan bahwa pentingnya Kota Denpasar tetap memiliki lahan terbuka hijau, sawah dan ladang untuk bisa menghidupi masyarakat secara mandiri. Maka dari itu ia meminta untuk stop alih fungsi lahan, "Saya berharap pembangunan Kota Denpasar tidak lagi kesamping tetapi keatas. Kita harus menjaga kemandirian lahan pertanian seperti ini, dengan cara menghapuskan beban pajak ke petani dan menjaga harga hasil panen,"ucap Ngurah Ambara.

Ia juga menjelaskan bahwa bukan hanya subsidi-subsidi pupuk saja tetapi menjaga hasil panen inilah yang menjadi sangat penting, masyarakat tidak melirik pertanian karena minimnya kesejahteraan yang dirasakan dari hasil pertanian, "Pertanian sejatinya adalah tempat kita hidup  maka dari itu kita wajib menjaga lahan-lahan ini agar tidak beralih fungsi, seperti yang anda lihat sekarang ini,"ujar Ambara sambil menunjukkan kepada awak media bahwa banyaknya bangunan-bangunan yang membentengi lahan-lahan produktif di Kota Denpasar.

Wandhira yang ikut turun saat itu juga mengiyakan dan menegaskan bahwa pemerintah sudah gagal dalam menegakkan rencana tata ruang wilayah dengan zona-zona tertentu, "Kita bisa lihat bangunan tanpa ijin di lahan produktif di sekitar sini membuktikan lemahnya penegakan aturan yang dibuat oleh pemerintah itu sendiri. Pemerintah sangat gagal mempertahankan Ruang Terbuka Hijau Kota (RTHK)", tegasnya yang juga Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar.

Politisi asal Sanur ini juga berharap bila Paslon Amerta ini berhasil menang, ia ingin pembangunan yang tidak terkendali ini bisa ditertibkan  karena ini jelasnya dapat mengganggu aliran subak yang ada di Kota Denpasar.

Saat ditanya petani yang berbincang dengan paslon Amerta ia sangat berharap dengan Amerta, bila kelak menang agar ingat petani, menjaga petani agar petani tidak menjual sawahnya lantaran tertekan dengan masalah penghidupan yang kurang sejahtera, "Kami berharap Pak Ngurah dan Pak Bagus bisa menjaga petani dan membuat kami lebih sejahtera", ujar petani I Made Suarta. (Ray)

No comments