AWK lapor Polisi, Ngurah Harta: cuma dipegang begitu saja
![]() |
AWK melapor ke Polisi |
OPINI GATRA|DENPASAR| Kejadian yang tidak mengenakan yang dialami senator Arya Wedakarya (AWK) di depan kantor DPD RI Renon, Denpasar berbuntut panjang. Kejadian itu membuat dirinya melaporkan hal tersebut ke bagian Kriminal Umum Polda Bali, (28/10).
Dengan didampingi kuasa hukum dan atas arahan Ketua DPD RI Bapak La Nyalla Mattalitti, telah melaporkan kasus pemukulan (penganiayaan) terhadap dirinya yang dilakukan oleh 3 oknum perguruan Sandhi Murti (SM).
"Sejumlah barang bukti, termasuk video, barang yg dirusak dan visum telah diserahkan dan astungkara perhari ini sudah tuntas Berita Acara Pemeriksaan (BAP) di Polda Bali, "tulisnya dalam akun Facebook pribadinya.
AWK merupakan Wakil Ketua Pimpinan Kelompok MPR RI dan juga bagian dari Komite I Bidang Hukum DPD RI serta anggota DPD RI yang sah serta kinerjanya dilindungi UU. Apalagi saat kejadian, terjadi dikawasan Gedung DPD RI yg merupakan aset pemerintah dan pada hari ini adalah masa reses yg dimana setiap anggota DPD RI sedang melaksanakan tugas didapil sesuai UU MD3/2018.
"Suksme kepada aparat polisi dari Polsek Densel, Dentim, Denbar serta unsur intel TNI yang sudah bertugas mengamankan gedung negara saat kejadian. Suksme atas perhatian dari Polda Bali dan Forensik di RS Polri Trijata yang telah melayani dengan baik, "ucapnya, yang akan menyerahkan sepenuhnya kepada aparat kepolisian.
Di tempat terpisah I Gusti Ngurah Harta yang juga merupakan Pinisepuh Perguruan Sandhi Murti mengatakan, "sebetulnya kedatangan kita hari ini atas undangan dia. Dia mengajak dialog dan kami ke sana hanya ingin demo dan orasi agar dia mendengar unek-unek masyarakat Bali," kata Ngurah Harta yang dikutip dari radarbali.jawapos.com, Rabu (28/10).
Pengakuan anggota DPD RI Arya Wedakarna yang dianiaya dan dihina oleh massa, mendapat tanggapan dari Pinisepuh Perguruan Sandhi Murti, I Gusti Ngurah Harta. Dia mengatakan bahwa kedatangan anggotanya bersama beberapa organisasi lainnya ke kantor DPD Bali atas undangan dari AWK sendiri.
"Sebenarnya kedatangan kita hari ini undangan dia. Dia mengajak dialog. Kami kesana hanya ingin demo dan orasi agar dia mendengar unek-unek masyarakat Bali," kata Ngurah Harta saat ditemui di kediamannya di Tukad Citarum, Denpasar, usai aksi di depan kantor DPD RI, Bali tersebut, Rabu (28/10).
Menurut pandangan Ngurah Harta, AWK dikatakan memprovokasi massa yang sedang berorasi dengan mengepalkan tangan, massa yang awalnya sudah panas karena tersinggung sekali dengan pelecehan-pelecehan simbol-simbol yang dipuja oleh masyarakat Bali.
"Dia mengatakan makhluk, padahal itu sosok yang sangat disucikan oleh masyarakat Bali. Seperti Ratu Niang, Ratu Gede itu dilecehkan. Dia juga mendatangi teman-teman dan mengepalkan tangan. Kalau dia melapor, silakan. Tidak masalah. Kami akan hadapi, "tegas Ngurah.
Terhadap pemukulan itu, Ngurah Harta mengatakan bahwa, "Teman-teman hanya ingin meraba kepalanya raja. Cuman dipegang begitu saja. Gak ada memukul," ujarnya.
Semoga pelajaran dan semangat membela ini tetap ada, apalagi Bali kerap jadi bahan hinaan di tempat lain di luar Bali sana, kelompok-kelompok yang menghina, melecehkan agar bisa juga ditindak tegas, agar tidak terlihat miris sekali bila antara 'peturu Bali' (sesama orang Bali) saling 'Congkrah' (berselisih). (Ray)
No comments