Breaking News

Jangan dibuang, umbi iles-iles bisa untuk eksport

 

Budi BMW (kiri), Herry (Kanan)
OPINI GATRA | BADUNG | Pertarungan perebutan bibit Porang kian hari kian memanas. Dari harga yang baik sampai harga yang kurang bersahabat selalu melaju kencang. Per hari ini (26/09/2020) terpantau harga perkilogram bibit katak mencapai 310.000 rupiah di Bali. Permintaan yang cukup deras karena kepentingan laba yang menggiurkan bila saat panen tiba nantinya.

Ditemui media gatra dewata group, seorang Investor kawakan dan sekaligus eksportir mengatakan bahwa yang dicari oleh pabrik adalah zat glukomanannya, "sebetulnya bila persaingan harga bibit begitu kencang, mengapa tidak mencoba untuk membudidayakan iles-iles. Tanaman ini mirip dengan porang, cuma dia tidak memiliki katak (bibit benjolan pada batang daun) untuk berkembang," jelasnya.

Ia juga menambahkan malam itu bahwa, "Iles-iles juga memiliki kandungan glukomanan yang cukup baik, yaitu untuk bisa menembus pasar luar negeri keripik iles-iles itu harus bermutu. Kadar air harus kurang dari 12 %, kadar glukomanan paling sedikit 35 %, campuran benda asing kurang dari 2 %, dan tidak ada cacatnya. Sedangkan keripik kualitas nomor dua, syaratnya sama dengan keripik kualitas utama, hanya kadar glukomanannya bisa lebih rendah yakni 15 %, "jelasnya malam itu di hotel jimbaran, (23/09).

Sedangkan menurut keterangan budi BMW yang sangat getol memperjuangkan petani Bali, utamanya budidaya tanaman Porang mengatakan, "Dalam bisnis yang profesional dibutuhkan kejujuran dan kesetiaan. Seperti dalam bisnis Porang dan Iles-iles. Kejujuran tentang kualitas chips/keripik harus dipertahankan. Karena banyak oknum yang mencampur antara kualitas Chips Iles-iles yang bagus dan kualitas yang jelek. Kualitas yang jelek adalah produk gagal keripik/chips yang berjamur atau hitam, "jelasnya panjang lebar.

Kripik kering iles-iles

Keahlian dan kepiawaiannya ini tak lahir baru- baru saja, ia sudah membicarakan porang jauh sebelum mas Paidi boom di layar kaca. Dan tindakan oknum itu bisa merugikan banyak orang. Bisa saja yang rugi adalah satu negara karena satu oknum berbuat nakal. Membuat kualitas Chips Iles-iles dan Porang Indonesia tercoreng dan bisa di 'ban' (distop atau dilarang) di dunia international.

"Pembelajaran tentang Nilai kesetiaan dalam bisnis Iles-iles dan Porang ini adalah bila ada investor atau pemberi modal untuk pengusaha Lokal, sebaiknya si pengusaha harus tahu cara berterima-kasih yang baik. Jangan karena si pengusaha Lokal sudah semakin sukses kemudian investor ditinggalkan tanpa persetujuan investor. Jangan sampai nilai-nilai kemanusiaan hilang karena uang, "jelas pemuda yang hobby yoga ini.

Pertemuan mereka adalah untuk melihat potensi dari hutan Bali dan ladang-ladang Bali yang masih ada Iles-ilesnya, karena mereka hendak mendirikan pos-pos penampungan untuk umbi yang mirip porang ini, " jadi kita mau mengumpulkan umbi iles-iles ini dari para 'bolang' (pemburu iles-iles) di Bali, saya rasa iles-iles itu pada dibuangin saat mereka mencari tanaman porang. Jadi sekarang kita bisa tampung dan memiliki nilai ekonomi yang baik juga bagi para pembolang di hutan yang hendak mengumpulkan porang atau mencari tanaman obat lainnya, " jelasnya. (Ich)

-------------

Yang ingin budidaya Iles-iles, Porang, kebutuhan bibit bisa komentar dibawah komentar atau hubungi email gatradewataredaksi@gmail.com

No comments