Tjok Rat : Saya Netral tetapi tetap mencintai Politik
![]() |
Diskusi santai, sambil melihat Tjok Rat main catur |
"Saya menghormati partai politik, karena partai politik itu dihormati oleh negara. Partai politik juga ikut pemilu, bila sikap kadernya (partai politik) yang aneh-aneh itu adalah soal lain, "celotehnya.
Saat ditemui dikediamannya di Puri Satria dijalan Veteran, beliau lebih banyak cerita tentang masalah pandemi covid-19 yang begitu mengkhawatirkan, baginya kita harus selalu memohon kepada semesta untuk selalu terlindungi. Dan dieinya juga bercerita tentang ketahanan pangan sebuah bangsa untuk menjamin rakyatnya tetap kenyang.
"Kita harus memohon restu dari pemilik semesta ini, agar kita selalu dilindungi dari pandemi yang amat mengkhawatirkan ini, dan juga pemerintah harus mampu menjaga ketahanan pangan, seperti singkong dan ketela yang kita makan siang ini. Saat jaman jepangkita wajib tanam dipekarangan rumah, dan gak perlu khawatir kekurangan pangan, "ceritanya.
Ia juga bercerita bahwa Gering (Wabah) seperti ini meruoakan Gering Agung yang pada waktunya akan usai, "Gering Agung pasti akan usai, ini kita selalu diajarkan untuk menyayangi diri sendiri, menjaganya dan selalu bersyukur, "ujarnya menasehati.
Ia banyak bercerita soal yang berbeda dari dunia politik, tetapi saat ditanya soal politik dirinya juga menjelaskan bahwa dirinya memegang teguh netralitas, "Saya memegang teguh netralitas, dengan tidak mengurangi rasa hormat ijinkanlah kalau saya tidak berkenan menerima tamu calon dari manapun," tutur Tjok Rat di kediamannya di Puri Satria, Jumat. (28/08).
Masa kampanye untuk Pilkada kabupaten dan kota di Bali pada 9 Desember terbilang singkat. Waktu sosialisasi program hanya beberapa bulan saja.
Apalagi saat Covid-19 dimana peluang tatap muka bertemu massa jadi terbatas. “Jadi kesempatan menyampaikan program dan sosialisasi diri lebih banyak melalui media khususnya medsos, Saya bahkan memberikan apresiasi kepada KPU yang menetapkan tata cara kampanye hanya melalui media daring, ini bisa mengurangi sampah-sampah spanduk yang mengotori wajah kota," ujarnya.
Baginya yang penting demokrasi sudah berjalan, "Saya melihat demokrasi sudah berjalan dengan baik, dan kpu wajib menjaga netralitasnya terhadap kepentingan apapun dari para calon kepala daerah, "tutupnya. (Ray)
No comments