Wayan Koster : Tatanan Kehidupan Era Baru pulihkan roda ekonomi Bali
![]() |
Dr. Ir. I Wayan Koster, M.M. |
Pertama adalah tahapan Tatanan Kehidupan Era Baru telah dimulai pada Kamis (09/07) lalu yang ditandai dengan pelepasan rombongan mobil kuno *Road to Penerapan Tata Kehidupan Era Baru Provinsi Bali* oleh Gubernur Koster di halaman Kantor Gubernur Bali, Denpasar. Kegiatan ini pula dibarengi dengan kunjungan pada sejumlah objek.
Dilanjutkan Sabtu (11/07), Gubernur Koster didampingi Wakil Gubernur Bali Tjok Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace), yang meresmikan berlakunya Tatanan Kehidupan Era Baru di Pantai Pandawa, Desa Kutuh, Badung. Dan pada kesempatan ini juga dilaksanakan penerapan digitalisasi kawasan wisata pantai Pandawa berbasis Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS).
Informasi yang diberikan dalam pelaksanaan Tatanan Era Baru yang terbagi dalam tiga tahap yaitu dimulai, "tanggal 9 Juli untuk masyarakat lokal, selanjutnya tahap kedua nanti tanggal 31 Juli aktivitas diperluas untuk sektor pariwisata untuk wisatawan Nusantara. Jika semua berjalan lancar tahap ketiga tanggal 11 September 2020 akan dibuka untuk wisatawan mancanegara," ungkap Gubernur Koster.
Ditambahkan juga bahwa % perekonomian masyarakat Bali bergantung pada aktivitas pariwisata. Sehingga dengan adanya pandemi Covid-19 ini, masyarakat Bali sangat merasakan dampaknya.
"Sebagian besar kehidupan perekonomian di Bali ditopang oleh pariwisata. Karena situasi ini, pariwisata di Bali tidak bisa beraktivitas sama sekali. Sehingga kita merasakan dampaknya sangat luar biasa terhadap keseluruhan kehidupan perekonomian yang ada di Bali yang berkaitan dengan kepariwisataan," jelasnya.
Keputusan yang sangat penting ini, Gubernur Bali yang juga sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Provinsi Bali, pihaknya lantas mengambil kebijakan penerapan Tatanan Kehidupan Era Baru. Kebijakan ini pun telah menjadi kesepakatan semua bupati/walikota se-Bali serta berbagai pihak yang menjadi bagian dari GTPP Covid-19 Bali dan juga kabupaten/kota. Yang kemudian secara bersama-sama diputuskan penerapan Tatanan Kehidupan Era Baru untuk masyarakat produktif dan aman Covid-19 secara bertahap, selektif dan terbatas.
"Pertama adalah tetap kita menangani Covid -19 ini dengan sebaik-baiknya agar masyarakat kita sehat dan aman dari covid-19. Yang kedua adalah bersamaan dengan penanganan covid-19 ini juga kita harus berani memulai aktivitas perekonomian. Kita tidak mungkin seterusnya akan menjalani sesuatu yang tidak ada kepastiannya, jadi karena itu pilihannya adalah dua-duanya kita jalankan secara bersama-sama. Penanganan konflik sebagai bagian dari pada upaya kita menangani kesehatan masyarakat agar bebas dan aman dari Covid-19 dengan sebaik-baiknya dengan semua pihak bersamaan dengan itu juga kita memulai aktivitas perekonomian di Provinsi Bali ini," jelasnya dengan rinci.
Tidak hanya untuk Sekala saja Gubernur Koster mengawali penerapan Tatanan Kehidupan Era Baru, tetapi juga secara Niskala hal ini juga sesuai dengan keyakinan dan tradisi kearifan lokal masyarakat Bali. Diawali dengan upacara yadnya Pemahayu Jagat pada tanggal 5 Juli yang lalu di Penataran Pura Besakih bertepatan dengan Purnama Kasa. Dengan ini semua berharap dapat berjalan dengan baik, "Sehingga kita akan melanjutkan ke tahap yang ketiga pada tanggal 11 September 2020 untuk pariwisata yang melibatkan wisatawan mancanegara. Dan ini sudah kita persiapkan dengan sebaik-baiknya melalui terbitnya Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 3355 Tahun 2020 tentang Penerapan Tatanan Kehidupan Era Baru di Provinsi Bali," ungkap Koster.
Bendesa Adat Kutuh Jro Nyoman Mesir dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas kehadiran Gubernur Bali beserta Wakil Gubernur Bali yang dikatakannya merupakan kali pertama seorang Gubernur dan Wakil Gubernur Bali datang ke Pantai Pandawa sejak dibuka pada 2012 silam "Dengan hadirnya Bapak Gubernur mudah-mudahan pantai Pandawa menjadi destinasi wisata terbaik di dunia. Kawasan pantai Pandawa ini adalah asli ciptaan masyarakat desa bersama para penglingsir-penglingsir, tokoh masyarakat di Kutuh," tuturnya.
Selain itu juga, penjelasan tentang QRIS sebagai instrumen pembayaran yang menjadi solusi untuk membangkitkan sektor pariwisata dalam mendukung Tatanan Kehidupan Era Baru karena tidak akan ada kontak fisik dalam interaksi.
"Cara pembayaran menggunakan QRIS ini relatif cepat, mudah, murah, aman, dan handal, cukup dengan satu kode QR untuk pembayaran berbagai jenis aplikasi seperti linkaja, gopay, ovo, dan shoppeepay. Di kawasan wisata Pantai Pandawa ini, nantinya pembayaran menggunakan QRIS dapat dilakukan ketika melakukan transaksi penyewaan payung, penyewaan kano, toko oleh oleh dan warung makan," terangnya
Terakhir, undangan dan masyarakat disuguhkan atraksi 20 paralayang yang menghiasi langit pantai Pandawa. (Tim)
No comments