Breaking News

Gus Marhaen : Sekarang Kita mengenang Hari Lahirnya "Wartawan Agung" Bung Karno

Gus Marhaen Mengingatkan kita Pada Bung Karno
OPINI GATRA | DENPASAR | Presiden Pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno atau akrab disapa dengan Bung Karno, ternyata menyukai juga kegiatan jurnalistik. Beliau pernah menjadi Pimpinan Media di Jakarta pada era tahun 1940-an.

Pada hari sabtu, (06/06), entah mengapa sebagian wartawan berkumpul di Museum Agung Bung Karno, saat itu kebetulan juga Founding Father Museum Agung Bung Karno Gus Marhaen ada ditempat, ternyata hari itu bertepatan dengan hari lahirnya Bung Karno.


"Mungkin selama ini orang lebih paham Bung Karno sebagai Bapak Proklamator, atau sebutan lainnya, padahal beliau juga Tu Kakyang-nya (buyut) wartawan. Bahkan dalam sejarahnya Bung Karno dinobatkan sebagai Wartawan Agung, karena jasa beliau yang berperan besar dalam dunia pers, "Gus Marhaen.

Museum Agung yang terletak di tengah jantung kota Denpasar Renon ini mengoleksi jutaan foto, lukisan, perangko, dan tulisan figur Bung Karno ini mengadakan syukuran dengan menyuguhkan nasi tumpeng, untuk mengenang hari lahirnya Sang Proklamator.

"Koleksi perangko yang ada wajah Bung Karno, sekitar 2.000.000 buah perangko, coba dikalikan 20.000 rupiah saja sudah jelas nilainya, walau semua ini tak bisa dinilai dengan materi semata," ujar Gus Marhaen kepada puluhan awak wartawan yang hadir saat ini.

Saat itu banyak juga beliau menceritakan perjuangan mendapatkan barang-barang sentimentil yang penuh sejarah tersebut, dan pesannya kepada para wartawan dengan mengutip pesan tokoh bangsa kharismatik ini, bahwa wartawan bisa membuktikan harus memiliki kualitas dan integritas. Dengan pesan tersebut, Gus Marhaen mengajak kalangan wartawan terus meningkatkan kualitas dan mendalami sejarah bangsa.


Tokoh yang bisa dikatakan budayawan ini banyak membahas keadaan bangsa, dari era Bung karno sampai saat ini, memang sungguh nyaman mendengar sejarah dari seorang pakarnya, dengan menambahkan filosofi-filosofi kehidupan yang bisa kita petik sebagai bagian dari tugas wartawan menurut kacamata Bung Karno, "Kita tunjukkan, diri kita adalah wartawan yang berkualitas dan mampu berbuat yang terbaik untuk bangsa ini,” pesannya.

Disamping itu juga, Gus Marhaen mengajak kita semua untuk mengenal pentingnya sastra dan juga sejarah, yang bisa menjadi landasan dalam berpikir dan berkarya, "Harus ada bukti dan fakta apa yang disampaikan. Bagaimana kita bicara soal sejarah, kalau tak didasari sastra sebagai bukti,” tegasnya sambil menghisap rokok dengan gaya khas Guru Bangsa ini, Bung Karno. (Ray)

No comments