WANDHIRA LEBIH LANCAR BAHAS DENPASAR DARIPADA TANAMAN
![]() |
Wandhira |
OPINI GATRA | DENPASAR | Dalam acara kerja bakti di kantor DPD Golkar di Denpasar, terlihat ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bali, Dr. Nyoman Sugawa Korry dan anggota partai Golkar yang hadir dalam kegiatan Kerja Bakti di areal halaman kantor DPD Partai Golkar (31/05).
Sugawa Korry secara langsung memimpin kegiatan kerja bakti ini, aksi ini menanam berbagai jenis tanaman yang dilakukan untuk menata kembali kantor Partai Golkar yang berada di jalan Surapati, Denpasar. Kegiatan ini dilakukan juga untuk menyambut hari lingkungan hidup yang jatuh pada tanggal 5 Juni 2020.
Disaat yang sama hadir juga ketua DPD Partai Golkar Kota Denpasar, I Wayan Mariyana Wandhira, "Kami ingin menata lingkungan kantor Golkar Bali agar lebih indah, rindang, lestari dan asri,"ujarnya.
Sugawa Korry secara langsung memimpin kegiatan kerja bakti ini, aksi ini menanam berbagai jenis tanaman yang dilakukan untuk menata kembali kantor Partai Golkar yang berada di jalan Surapati, Denpasar. Kegiatan ini dilakukan juga untuk menyambut hari lingkungan hidup yang jatuh pada tanggal 5 Juni 2020.
Disaat yang sama hadir juga ketua DPD Partai Golkar Kota Denpasar, I Wayan Mariyana Wandhira, "Kami ingin menata lingkungan kantor Golkar Bali agar lebih indah, rindang, lestari dan asri,"ujarnya.
![]() |
Kerja bakti di halaman Kantor Golkar |
Saat ditanya soal tanaman apa saja yang ditanam, sepertinya Wandhira harus melihat contekan terlebih dahulu, sambil menjelaskan kepada awak media tentang apa saja yang dikerjakan untuk mempercantik kantornya tersebut, "tanaman yang kita tanam ada puring, andong, palem, lidah mertua, jempirin, onje, three color dan lain-lain, " ujarnya sambil menjelaskan dimana itu akan ditaruh.
Tetapi saat ditanya selain topik tanaman, yaitu seputar Denpasar Wandhira terlihat senang dan semangat menanggapinya. Ia menjelaskan dari kerusakan jalan akibat akar pohon yang merusak jalan, sampai dengan membahas kepedulian terhadap keberadaan adat dalam menjaga masyarakat dan aturan yang sudah dibentuk bersama dengan pemerintah daerah.
"Saya melihat masyarakat selama ini patuh dengan Adat, makanya saya selalu memohon kepada pemerintah agar memperjelas berapa yang diperlukan oleh satgas gotong royong covid 19 yang menggunakan perangkat adat atau desa adat sebagai honor atau intensif atau apalah, karena yang selama ini bergerak adalah adat, "jelasnya dengan fasih.
Dan pesannya terakhir adalah perangkat adat juga harus diedukasi dan didukung penuh, karena ,"Yang saya lihat action dilapangan adalah Adat, kalo secara kedinasan belum saya lihat, mungkin hanya BLT saja, technis, action dan fakta dilapangan adalah Adat," tegasnya. (Ray)
No comments