Breaking News

SARJANA HUKUM YANG AHLI BIKIN MARTABAK

Kantha Adnyana, SH.
OPINI GATRA | DENPASAR | Kondisi Bali yang mulai melemah dengan kondisi tertutupnya pariwisata Bali secara total ini, baik dari tamu domestik dan mancanegara membuat perekonomian Bali porak poranda. Terlihat dijalan-jalan orang dulunya penyanyi Bar sudah jualan telor dengan pickup, orang yang dulunya kerja di hotel sekarang jual masker dipinggiran renon, Denpasar (17/05).
Tidaklah elok juga Bali yang begitu perkasa mandiri sekarang lunglai berteriak minta bantuan ke pemerintah, memang ada sebagian yang sudah menerimanya, tetapi tidak seluruh komponen yang ada di Bali ini mendapatkan uluran kebaikan pemerintah yang sebetulnya hak itu.

Dilirik di akun Facebook Kantha Adnyana, seorang yang peduli akan Bali, Hindu dan adat istiadatnya ini merasakan juga prihatin terhadap kondisi ini,"Uang yang berputar di Bali tanpa pariwisata sangatlah lemah, uang yang masuk ke Bali hanya dari gaji pegawai ASN maupun Swasta. Dan uang itu akan keluar lagi bila dibelanjakan di retail-retail modern,"tulisnya.

Beliau disana juga menghimbau kepada warga Bali yang sangat mencintai tanah kelahirannya dihimbau untuk mulai melirik usaha-usaha yang dilakoni oleh warga Bali sendiri, "Mari Kita terapkan Dan galakan berbelanja kepada semeton Kita Agar perekonomian Bali tetap berputar. Berbelanjalah pada Warung local, "celotehnya di Akun Pribadinya.

Pasar lokal
Orang yang pernah menjadi Hakim di wilayah Aceh ini perawakannya terlihat sederhana dan membumi. Jiwanya yang unik ini banyak sudah membela kepentingan Bali, Hindu dan adat Istiadatnya. Kegiatannya yang banyak di Yayasan Jaringan Hindu Nusantara ini banyak juga telah melahirkan anak-anak Hindu yang mandiri, seperti belajar berjualan martabak,"Padahal pak tak pernah belajar masak, tetapi karena kedisiplinan yang pak dapat di Hotel membuat pak mampu hanya dengan sekali lirik, adik bisa coba martabak buatan bapak itu, hahaha...," candanya kepada kami pada waktu yang lalu.

Beliau sangat berharap warga Bali yang mencintai Bali, belilah di semeton Bali walau mahal lagi 100 rupiah, Setidaknya Kita bisa membantu mereka yang tetap berusaha hanya untuk bertahan hidup dan menghidupi kluarganya. Dengan Cara ini Pula Kita tetap ikut menjaga perputaran Uang di Bali, Dan secara TidaK langsung membantu diri Kita Juga. (Ray)

No comments