NADIEM : BANTAH KEGIATAN SEKOLAH JUNI SUDAH BOLEH DILAKUKAN
![]() |
Sumber foto : Wikipedia |
OPINI GATRA | JAKARTA | Pemerintah masih menimang dalam menentukan tahun ajaran baru mengingat adanya pandemi COVID-19, melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyatakan pemerintah belum menentukan mulainya tahun ajaran baru sekolah pada 2020.
Nadiem Anwar Makarim, selaku Mendikbud membantah terkait informasi yang beredar tentang tahun ajaran baru yang dilakukan bulan Juni 2020 mendatang. “Mohon menunggu dan saya belum bisa memberikan statement apapun untuk keputusan itu. Karena dipusatkan di gugus tugas. Mohon kesabaran. Kalau ada hoax-hoax dan apa sampai akhir tahun, itu tidak benar,” kata Nadiem saat melakukan rapat kerja virtual dengan Komisi X, dikutip CNBC Indonesia, Jumat (22/05).
Tetapi Sebelumnya, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian lewat kajian awal pemulihan ekonomi yang akan dilakukan secara bertahap menyebut bahwa kegiatan pendidikan di sekolah sudah boleh dilakukan pada 15 Juni 2020. Namun dengan sistem shift sesuai jumlah kelas. Namun menurut Nadiem, di tengah pandemi covid-19 ini, keputusan kapan akan dimulai tahun ajaran baru bukan ada di tangannya.
“Keputusan mengenai ini bukan di Kemendikbud. Keputusannya kapan, dengan format apa, dan seperti apa, dan karena ini faktor kesehatan, itu masih di gugus tugas,” kata Nadiem melanjutkan.
Kementrian Pendidikan ini mesti siap dalam segala kemungkinan, karena kementerian inilah menjadi eksekutor pendidikan di masa depan buat putra-putri terbaik bangsa ini, memang pandemi COVID-19 juga sangat berdampak pada sistem pembelajaran yang dilakukan di rumah. Dampak ini bukan hanya terjadi di Indonesia, tapi juga di seluruh negara.
“Memang kita harus jujur dan pragmatis, belajar di rumah jelas punya dampak negatif ke pembelajaran. Bukan hanya di Indonesia, tapi seluruh negara. Tapi kami yakin, keluar dari krisis ini ada hikmah dan pembelajaran, dan keluar dari mindset atau pola pikir yang baru, yang akan jadi katalis di revolusi pendidikan, walaupun kita mengalami penurunan saat ini, tapi akselerasi untuk keluar dari COVID-19 ini menjadi sangat tinggi, dan lebih besar dan lebih cepat bisa melakukan adopsi perubahan2 yang baru, dari sisi teknologi dan pola pikir,” tutur Nadiem. (Red)
No comments