Breaking News

PASEK SUARDIKA TIDAK BERANI KOMENTAR SOAL KINERJA KOSTER TANGANI COVID-19

Sumber foto : Akun Facebook
Gede Pasek Suardika

OPINI GATRA | BALI | Bali yang juga ikut berbenah soal penanganan COVID-19 yang belakangan ini banyak problema di lapangan membuat banyak pihak ikut berkomentar melalui media sosial, ada yang membangun ada yang menghujat. Soal kinerja masing-masing pihak sebenarnya sudah dilakukan dengan maksud dan tujuan yang mulia, dari wacana Nyepi Sipeng sampai penutupan akses jalan oleh pihak-pihak tertentu menjadi bahan perbincangan di media sosial.

Disimak dari akun Facebook Gede Pasek Suardika yang terkenal getol berjuang Tolak reklamasi ini berkomentar ringan mengenai penilaian kinerja kepala daerah di seluruh Bali dalam antisipasi COVID-19, beliau memberikan ranking pada kinerja masing-masing kepala daerah, " kalau berdasarkan pengamatan belakangan ini, maka rangking atas yang kerjanya menonjol di lapangan adalah, 1.Bupati klungkung, 2. Bupati Gianyar, 3. Bupati Badung, 4. Walikota Denpasar," tulisnya pada halaman facebook miliknya (12/04).

Ditulis juga di facebooknya bahwa itu merupakan penilaian pribadinya secara subyektif, yang terlebih dahulu dibukanya dengan kata maaf. Dan sisi pandangan Pasek Suardika tentang yang masih belum kuat visi penanganan di lapangannya adalah, 1. Bupati karangasem, 2. Bupati Jembrana, 3. Bupati Buleleng, 4. Bupati Bangli, 5. Bupati Tabanan. Atas tulisannya tersebut netizen ada yang membantah atas penilaian tersebut seperti,
Edy Sujana "Kalo Bupati Buleleng sudah bagus pak de.....sering turun ke lapangan tapi jarang diikuti wartawan. Saya pribadi sering liat...... Untuk penanganan covid 19 di Buleleng yg menonjol di Desa Kayuputih Melaka....karena sejak awal april lalu pintu masuk desa sudah dijaga pecalang....dan setiap warga yang keluar masuk desa.selalu di cek, disemprot sanitizer dan desinfektan, bahkan kendaraan juga disemprot. Desa ini sangat ketat menjaga wilayahnya karena memang banyak orang asing memiliki villa dan bermukim didaerah ini. Cuma belum semua desa seperti ini......tapi bisa dicontoh desa yg lain, " tulis netizen dikolom komentar.

Ada juga komentar yang mengkritik tajam,
Arya Damara "Pada saat² ada musibah seperti inilah kelihatan kualitas pemimpin daerah. Mana yang dipoles oleh partainya dan mana yang memang benar² bagus. Kalau Gubernur kerjanya paling top adalah menghimbau sambil duduk manis, "tulis netizen.

tetapi ada juga yang memberikan pembelaan terhadap kinerja yang ada,
Wisana Wsa Lbs Kita gk tau juga cara kerja nya gimana.... Bisa dia kerja hanya orang internal yang tau. Baik itu lewat camat masing masing kabupaten atau lain. Dan tidak di share di medsos......
Ingat... Ada pemimpin yang kerja gk di ikuti oleh wartawan dll. Jadi jarang terdengar. Mungkin warga nya sendiri yang akan tau....Cocok poling bupati / pemimpin yang paling sering masuk media...(emoticon) "tulisnya.

Memang pendapat Netizen beragam, ada juga yang mendukung tanpa embel-embel,
Ricknandy Bali Styless Sepakatttt.. patuh pakde, tulis netizen yang masih warga pasek ini.

Saat berita ini ditulis terlhat disana ada 492 komentar dan 90 share. dikatakan juga oleh Pasek Suardika bahwa ini merupakan cara komunikasinya yang kurang atau memang secara visi penanganan krisisnya yang tidak terpola dengan baik. Dari komentarnya yang menilai kinerja kepala daerah itu juga ditulis masih ada waktu untuk penataan penanganan krisis untuk ke depannya, tetap semagat untuk masuk papan atas melayani rakyat di kala krisis dan wabah ini. Tetapi komentarnya mengenai Gubernur Bali sepertinya malu-malu kucing, "
Kalau untuk Gubernur Bali...ahh sudahlah jangan saya yang memberikan penilaian. Silakan giliran netizen saja..karena terlalu banyak bala buzzernya bising dan berisik di akun saya.
Jadi saya belum nilai dulu. Menunggu hasil survey FB yang sedang berjalan di akun Saya.
Ingat....ini penilaian Subyektif saya. Bisa saja berbeda dengan yang lain.
Inilah salah satu cara demokrasi awasi pemimpinnya dalam bekerja, "tutupnya dengan tagar DahGituAja (Ray)

No comments