Breaking News

BENCANA COVID-19, RAPI DAERAH 14 TURUN GUNUNG

I Nengah Budiartha (kiri), Wayan Silasayana (Ketua RAPI Bali) 
OPINI GATRA | DENPASAR | RAPI (Radio Antar Penduduk Indonesia), sesuai dengan namanya ini adalah organisasi nirlaba di Indonesia yang beranggotakan dari pengguna perangkat radio komunikasi. Sebagai dasar verifikasi identitas pengguna perangkat radio mereka menggunakan call sign Juliet Zulu (JZ) untuk semua anggotanya tanpa pembedaan hirarki.

Organisasi yang didirikan oleh Mayjen TNI (Purn) DR. H Eddie Marzuki Nalapraya (JZ09AAA) mulai bergerak ikut membantu petugas dan masyarakat guna mengabarkan kondisi terkini dari pusat Pemerintahan, seperti pemerintahan Bali melalui posko yang didirikan di kantor BPBD Renon. RAPI yang memiliki tugas pokok bantuan masyarakat ini mengabarkan secara langsung apa saja yang menjadi kegiatan dalam upaya pemberantasan Virus Corona (COVID-19) ini.

Pada tugasnya RAPI daerah14 (wilayah Bali) terus berupaya mengabarkan berita himbauan yang disebarkan di titik-titik dimana anggota lainnya bisa menangkap secara langsung kegiatan yang pemerintah lakukan. "Apa yang menjadi tugas pokok BPBD, kita melibatkan diri secara otomatis, jadi ada juga anggota kita yang menjadi kepala desa, jadi mereka lebih mudah menerima berita dari center sini," jelas Wayan Silasayana yang merupakan ketua RAPI daerah 14 (24/04).

Suasana di pusat komando penanganan Wabah COVID-19
Fasilitas radio komunikasi ini adalah alat yang mampu bertahan bila terjadi pemadaman sinyal ponsel pada suatu bencana yang dasyat, jadi RAPI sebagai organisasi radio memiliki tugas pokok dalam AD ARTnya adalah membantu masyarakat secara langsung dalam upaya komunikasi. "Anggota kita sekitar 3600 orang, tetapi bila dihitung sama yang pasif sekitar 6000an, kita di Bali hanya wilayah Gilimanuk saja yang kurang pembinaan, kita dapat bantuan langsung dari banyuwangi untuk laporan cepatnya, "tutupnya. (Ray)

No comments