HIMBAUAN TETAPI MEMAKSA DAN MASYARAKAT TANPA PERSIAPAN
OPINIGATRA | BALI | Berdasarkan surat himbauan Gubernur nomer 45/satgascovid19/III/2020, yang bersifat penting dan ditujukan kepada seluruh masyarakat Bali, tertanggal 23 maret 2020. Isinya tentang tindakan berdasarkan arahan Presiden Republik Indonesia melalui pidato 15 maret 2020, tentang perkembangan penyebaran penyakit virus corona (COVID-19) di Indonesia dan maklumat Kepala Kepolisian Republik Indonesia nomor: Mak/2/III/2020 tanggal 19 maret 2020 tentang kepatuhan terhadap kebijakan Pemerintah dalam penanganan penyebaran Virus Corona (COVID-19).
Sumber video dari komentar Facebook
Berdasarkan keterangan diatas Pemerintah Daerah Bali mengumumkan 5 point penting mengenai bahwa kita perlu memperhatikan dengan sangat sungguh-sungguh terhadap penyebaran COVID-19 di Provinsi Bali yang memperlihatkan cenderung semakin meningkat, mewaspadai penyebarannya serta mengantisipasi agar tidak menimbulkan korban jiwa yang lebih banyak, Upaya yang menjadi himbauan adalah membatasi interaksi dengan orang lain dan bepergian keluar rumah, dan himbauan kembali setelah nyepi tanggal 25 maret 2020 yaitu tanggal 26 maret 2020 (kamis) kepada masyarakat agar tetap berada didalam rumah dan terakhir adalah Himbauan ini agar dijalani dengan tertib dan disiplin, tertanda tangani oleh Gubernur Bali Wayan Koster.
![]() |
Sumber foto : Akun FB Raka Prama Putra |
"Masyarakat Bali LOCKDOWN dua hari, sedangkan bandara dan pelabuhan sudah buka pada ngembak geni hari ini. Lalu bagaimana antisipasi kedatangan di bandara dan pelabuhan hari ini kaitannya pencegahan penyebaran Covid-19??? Mestinya bandara dan pelabuhan yg LOCKDOWN 14 hari, kecuali untuk distribusi sembako, alkes, dan emergency!!," tulisnya.
Dijelaskan juga disana bahwa Corona adalah "sasab mrana" yg datang dari luar Bali. Jika perbatasan atau akses masuk (baca: bandara dan pelabuhan) dijaga dengan baik, dalam hal ini maksudnya dilakukan langkah antisipasi yg tepat sejak awal, tentu virus ini tidak sampai menyebar di Bali. Ini beda dengan virus misal DBD yang memang munculnya di sekitar kita.
"Masih ingatkah semeton, saat banyak negara sudah berseru melawan Corona, Bali masih sibuk melakukan promosi diri, pejabat mengabarkan bahwa Bali aman dikunjungi, mengundang wisatawan mancanegara jangan ragu datang ke Bali. Sampai akhirnya beberapa hari lalu, beberapa orang sudah positif Covid-19 di Bali, akhirnya objek wisata ditutup. Jadi, tegaslah wahai penguasa. Seriuslah. Jangan setengah-setengah. Biar tidak semua jadi panik dan terdampak dari kebijakan yg ragu-ragu ini. Sama halnya hari ini banyak orang bingung, katanya imbauan kok jalan ditutup?? Ini mau sekadar mengimbau atau melarang? Tegaslah. Jangan peragu. Biar rakyat kecil juga bisa mempersiapkan diri. Tidak semua orang mampu mempersiapkan logistik dengan pengumuman yg mendadak," tulisnya dalam akunnya, yang kalo di telaah ada benarnya bahwa membuat hal begini akan menimbulkan reaksi dari masyarakat ada baiknya menyiapkan dahulu dapur umum atau yang disebutkan oleh Raka Prama Putra itu.
![]() |
Desa adat Gelgel asal I Nyoman Rudi Susanta (sumber foto Google) |
Dilain Akun masih di facebook ada SURAT TERBUKA UNTUK GUBERNUR BALI (26/03), dari salah satu Warga desa adat gelgel yang bernama I Nyoman Rudi Susantha (Dr Rudy Susanta). Yang isinya sebagai berikut, Salam sehat buat pak gubernur, kasus covid-19 semakin hari semakin bertambah jumlahnya, disatu sisi ketaatan masyarakat kita untuk tinggal di rumah masih kurang. Saya tidak menyalahkan masyarakarat kita, mengingat urusan perut, mereka harus makan. Tapi saya masih optimis dengan Bali, dimana kita punya banjar, kita punya gotong royong, kita punya LPD.
"Usul saya, perpanjang Nyepi menjadi 14 hari dengan sangsi yg ketat. Bagaimana makan warga yang bekerja harian??? Kita masih ingat saat bencana gunung agung, banjar menjadi dapur umum, beras dan kebutuhan pokok berasal dari sumbangan masyarakat. Bagaimana kalau bencana Covid-19 ini kita buat mirip seperti itu, (manfaatkan banjar sebagai posko tempat penerima logistik, dan sumbangan warga diarahkan ke masing-masing banjar) Bapak tutup bali selama 14 hari, kalau ada yg masuk Bali agar bersedia dikarantina dulu selama 14 hari, gandeng lembaga adat utk membuktikan bahwa kita orang bali sangat penurut kepada pemimpinnya, buktikan bahwa orang bali masih punya rasa gotong royong yg tinggi, kita buktikan kepada dunia bahwa kita serius menangani covid-19 ini. Andai pemerintah kekurangan dana, mari kita kumpulkan pengusaha, PNS atau relawan utk menyumbang kebutuhan pokok utk 14 hari. Kita semua tidak boleh mengeluh, oleh karena kita sedang dalam keprihatinan. Jujur kami sebagai dokter sangat prihatin, ditengah-tengah lonjakan kasus ini. Jangan sampai respon kita terlambat dalam mencegah penularan. Dalam hal menyumbang mari kita bersatu padu, tapi Dalam memutus rantai penularan Covid-19 ini mari menjaga jarak dan diam dirumah aja, kami yakin apabila kebijakan ini yg bapak ambil. Sebagian besar masyarakat akan setuju," tulis Beliau di Wall akun Facebook miliknya.
Dan beliau menerangkan bahwa, INI BUKAN LOCKDOWN, tapi Nyepi 14 hari. Tutup pasar, dan toko, tutup akses masuk bali, jadikan banjar sebagai tempat logistik umum (semua sumbangan tujukan ke banjar masing-masing). Kanggoang yg penting cukup makan dulu, kebutuhan lain pikirkan setelah kondisi stabil, Berikan kelonggaran dibank utk saudara kita yg punya hutang selama bencana ini. Dengan tekad yg kuat, saya yakin kita bisa keluar dari masalah ini. Maaf kalau ada yg tidak berkenan, dan tulisan saya pasti akan menumbulkan pro kontra, semakin cepat covid-19 ini bisa kita tangani, semakin cepat pula kita bisa bangkit membangun Bali. Semakin lambat kita bergerak semakin cepat virusnya berkembang di masyarakat, dan ini akan merugikan Bali yg bergantung dari pariwisata. Tulisan ini saya buat, karena kecintaan saya pada Bali khususnya dan Indonesia umumnya. Rahajeng warsa anyar saka 1942, semoga bencana ini segera berakhir. Svaha. Mohon bantu sampaikan ke pak gubernur, bagi yg punya akses,atau bantu share nggih. Suksma. Semoga pikiran baik datang dari segala arah penjuru mata angin, tutupnya.
![]() |
Salah satu komentar netizen |
Dilansir dari akun page facebook Bali.Tribunnews.com mengenai Gianyar Nyepi Dua Hari, perbatasan ditutup, dijaga ketat aparat dan pecalang (24/03). Salah satu komentar dari netizen dengan nama Dewa Winata Bali menuliskan komentarnya, " Nyepi tanggal 25 maret adalah melaksanakan Catur bratha penyepian!!...Sedangkan tgl 26 maret melaksanakan ABS (Asal Bapak Senang) teori dari mana virus corona bisa dicengah dalam tempo 24 jam? Sedangkan masa inkubasinya 14 hari. Kami rakyat jelata memang cenderung bodoh,...namun kami tidak nyaman kalau terus di anggap orang2 bodoh yg gampang dibodohi...!!.
![]() |
Mia melalui WA pemilik Bali Yours gallery |
Lain halnya via whatapps Mia (owner Bali yours) yang isinya mensetujui saja bila ada lock down, tetapi jangan mendadak karena semua butuh persiapan, dari uang cash, makanan, obat-obatan bahkan sampai makanan hewan juga butuh stocknya, kata seorang yang memiliki 6 ekor kucing dirumahnya itu.
![]() |
Kiriman salah satu netizen |
Persiapkan diri kita untuk tetap bersyukur masih diberikan kesehatan, taati anjuran pemerintah dan memberikan ruang yang baik buat bergerak bersama melawan COVID-19, dan bagi pemerintah semua berharap adanya protokol kejelasan yang tegas agar segalanya diperhitungkan dengan matang agar tidak terjadi rush money, keributan, tindakan kriminal bahkan chaos. BALI SANTI (Ray)
No comments